Bandung, Cakrawala - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pendidikan Nasional (Gema Pena) berpendapat mutu pendidikan di Kota Bandung belakangan ini memgalami kemerosotan dan kemunduran.
Pernyataan itu disampaikan Gema Pena dalam aksi unjukrasa di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar di Bandung, Senin.
Aksi unjukrasa terkait pendidikan itu tidak saja berlangsung di kawasan monumen perjuangan, melainkan juga di pusat perbelanjaan Bandung Indah Plasa (BIP) dan Balai Kota Bandung.
Dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan oleh salah seorang pengunjukrasa, Asep, menyebutkan, kemunduran pendidikan di Kota Bandung sangat memprihatinkan, karena hal itu tidak sepantansnya terjadi di Bandung sebagai kota penyangga ibukota negara.
Oleh karena itu, katanya, segala permasalahan tersebut harus segera diselesaikan secara sitematis dan mendasar dalam mewujudkan pendidikan di Kota Bandung yang lebih baik.
Dikatakannya, infrastruktur pendidikan di Kota Bandung yang mengalami kerusakan tercatat tidak kuranng dari 1.906 ruang kelas.
Realisasi rata-rata lama sekolah hanya mencapai angka 10,54 persen dari target 10,96 per tahun. Warga Kota Bandung belum terbebas dari buta huruf mencapai 0,61 persen yang berada diatas usia 10 tahun.
Warga yang tidak sekolah usia 7 hingga 12 tahun mencapai 5.387 orang, usia 13 - 15 tahun sejumlah 8.831 orang, usaia 16 - 18 tahun sebanyak 38.286 orang, usia 19 - 24 tahun sejumlah 203.752 orang.
Selain itu alokasi dana pendidikan di Kota Badung hanya Rp76,3 miliar dan program sekolah gratis yang belum tepat sasaran serta belum memberikan akses bagi warga miskin untuk bersekolah, merupakan indikator terjadinya kemunduran pendidikan di Kota Kembang ini.
Untuk itu perlu adanya kemauan politik para elit pemimpin untuk melakukan perubahan dan pembenahan secara total terhadap setiap permasalahan pendidikan.
Senin, 14 Juli 2008
Gerakan Mahasiswa Pendidikan Nilai Bandung Mundur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar