Kamis, 06 November 2008

Tawuran UMI, 1 Mahasiswa Teknik Dikabarkan Tewas

Makassar, CakrawalaIDE - Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), salah satu dari tiga mahasiswa FT yang menjadi korban yakni Fajrin, mahasiswa Fakultas Teknik Elektro dikabarkan meninggal setelah terkena sabetan parang pada bagian leher belakangnya.

Kabar meninggalnya Fajrin juga masih simpang siur karena staf kemahasiswaan kampus UMI yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan jika Fajrin telah tewas kehabisan darah.

Sementara itu, beberapa rekan korban yang berada di RS Ibnu Sina mengatakan jika korban masih berada di ruang unit gawat darurat (UGD).

Fajrin yang menggunakan badik sedang berhadap-hadapan dengan beberapa mahasiswa Mapala UMI di tengah Jalan Urip Sumoharjo, tepat di depan kampusnya.

Karena kalah jumlah, akhirnya leher belakang Fajrin kena tebas. Fajrin yang terjatuh masih sempat berdiri dan melawan mahasiswa yang mencoba mendekatinya.

Darah yang terus bercucuran membuatnya roboh dan harus dibawa ke Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina untuk mendapatkan penanganan dokter.

Dua rekan dari Fajrin yang belum diketahui identitasnya mengalami luka-luka pada sekujur tubuhnya.

Satu diantara keduanya mengalami luka pada kepala bagian depan karena hantaman benda keras, perut dan pinggangnya tertancap anak panah sehingga melarikan diri ke RS Ibnu Sina yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari kampusnya.

Sementara yang satunya lagi hanya mengalami luka pada perut dan punggungnya. Mahasiswa FT ini juga terkena anak panah yang membuatnya harus berlari ke RS Ibnu Sina.
Selengkapnya......

Tawuran Mahasiswa UMI Kembali Terjadi

Makassar, CakrawalaIDE - Tawuran antarmahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali pecah, di Makassar, Kamis, sekitar pukul 16.00 Wita.

Tawuran yang melibatkan antara mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dengan organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UMI ini mengakibatkan luka-luka.

Meskipun hujan terus mengguyur, namun aksi tawuran antara dua kelompok ini tetap berlangsung.

Perseteruan yang beredar, tawuran ini dipicu karena akumulasi dari perseteruan lama, yakni salah satu mahasiswa FT pernah ditikam di bagian pantatnya.

Aparat polisi dari Polresta Makassar Timur dan Polsekta Panakkukang langsung menyisir kampus dipimpin Kapolres, AKBP Kamaruddin.

Di dalam kampus, polisi menyita puluhan parang, badik (senjata tajam khas Sulsel), panah dan ketapel, serta senjata rakitan.
Selengkapnya......

Rabu, 05 November 2008

Ramli Rizal Ingin Ada Perubahan

Lipsus Muktamar KAMMI VI

Makassar, CakrawalaIDE - Ketua Umum Bangkit Indonesia, Rizal Ramli, menginginkan perubahan di Indonesia setelah Pemilihan Umum (pemilu) 2009 mendatang. Rizal Ramli disebut-sebut akan meramaikan bursa calon presiden Hal ini ia ungkapkan saat memberikan materi stadium general dalam Muktamar Nasional VI KAMMI, di LAN Antang, Rabu (5/11).

"Kami ingin ada perubahan di Indonesia setelah Pilpres 2009 mendatang," ujarnya kepada ratusan peserta muktamar. Dalam kesempatan ini Rizal Ramli banyak memaparkan tentang keberhasilannya selama menjabat Kepala Bulog RI.

Selain itu Rizal juga banyak menyampaikan visi misinya untuk maju di Pilpres 2009. Beberapa bidang yang ia tekankan dalam kesempatan ini, di antaranya kesejahteraan rakyat dan pendidikan.

Sebelumnya Anis Matta Matta juga menyampaikan materi pada pada munas ini. Sekjen PKS ini disebut-sebut akan meramaikan bursa Pilpres 2009.
Selengkapnya......

Muhit Sudah Lama Galang Dukungan

Lipsus Muktamar KAMMI VI

Makassar, CakrawalaIDE - Aura kecerdasan tampak dari wajah lelaki berdarah Batak ini. Muhit Harahap, salah satu kandidat kuat untuk memimpin KAMMI. Lelaki kelahiran Padangsidempuan, 15 April 1983 ini optimis menjadi Ketua KAMMI.

"Saya dan tim optimis bisa masuk lima besar dari dukungan seluruh KAMMI Daerah se-Indonesia".

Muhit merupakan Ketua KAMMI Daerah (Kamda) Semarang 2006-2008. Ia optimis karena sudah lama menggalang dukungan dari kamda di seluruh wilayah territorial I - IX.

"Galangan dukungan itu kami lakukan baik itu melalui blog, e-mail official, milist, dan sebagainya," ungkap anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Lanjut Muhit, seandainya ia terpilih sebagai Ketua KAMMI ia akan membawa KAMMI menjadi sebuah organisasi gerakan kemahasiswaan yang benar-benar memiliki identitas organisasi gerakan mahasiswa yang ekstra parlementer.

"Janganlah KAMMI terlalu sering ketemu dengan pejabat-pejabat negeri ini, presiden, wapres, dan sebagainya. Yang paling penting adalah KAMMI harus berkontribusi untuk masyarakat bukan hanya untuk kader KAMMI," ujarnya.
Selengkapnya......

KAMMI Sulsel Calonkan Dua Kandidat

Lipsus Muktamar KAMMI VI

Makassar, CakrawalaIDE - KAMMI Sulsel memutuskan mencalonkan dua orang kandidat yakni Anwar dan Lalu Fahrrul Rozi. Sebelumnya Ketua KAMMI Sulsel, Rusdi Layong, pada jumpa pers-nya di Warkop Dg Anas, Minggu (2/11) lalu, mengatakan Anwar sudah mendapat restu dari beberapa wilayah teritorial dari bebeberapa daerah di Indonesia Timur untuk maju.

Anwar merupakan Ketua Teritorial VIII, daerahnya mencakup seluruh wilayah Sulawesi. Pada masa kepemimpinananya Anwar berhasil membentuk KAMMI daerah di wilayah Sulawesi Barat, dan Minahasa.

"Kami optimis, Anwar bisa maju menjadi Ketua KAMMI. Kami juga sudah melakukan konsilidasi dengan teritorial XI, daerahnya mencakup beberpa daerah di antaranya Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. Kami Optimis suara untuk Anwar menguasai wilayah Indonesia timur. Tinggal bagaimana kita mencari suara di luar Indonesia timur," ujarnya.

Sebelumnya Anwar adalah Ketua KAMMI Daerah Sulsel periode 2005-2007, saat ini masih menjabat sebagai ketua teritorial VIII yang membawahi wilayah Sulawesi. Anwar berharap mengikuti jejak seniornya, Andi Rahmat dan Taufik Amrullah, putra Sulsel yang menjadi Ketua Umum KAMMI.
Selengkapnya......

Sembilan Calon Ketua Umum Debat Kandidat

Lipsus Muktamar KAMMI VI
Makassar, CakrawalaIDE - Panitia Muktamar Nasional (Munas) VI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) telah mengantongi sembilan nama kandidat yang dinilai layak bertarung dalam pemilihan Ketua Umum KAMMI periode 2008-2010.

Sembilan kandidat tersebut akan mengikuti debat kandidat yang digelar hari ini di LAN Antang untuk memaparkan visi dan misinya tentang KAMMI ke depan. Demikian diungkapkan Steering Committee Munas IV, Ariyanto Hendrata, Rabu (5/11), di LAN Antang, Makassar.

Menurutnya, semua kandidat tersebut mempunyai peluang besar untuk terpilih menjadi ketua umum periode 2008-2010 mendatang. "Semua kandidat berpotensi menjadi ketua, saya melihat mereka mempunyai kompetisi yang positif. Selama kompetisi itu masih dalam koridor ukhuwah Islamiah, saya rasa itu sah-sah saja," ujarnya.

Sembilan nama tersebut diusul KAMMI dari berbagai daerah. KAMMI Sulsel mengusung Anwar dan Lalu Farrul Rosi, Rahmantoha Budiarto diusulkan KAMMI Pusat, Rijalul Iman, Agung Andri, dan Syamsir Alfial, diusulkan KAMMI Pusat, sementara M Fikri Aziz diusulkan KAMMI DKI Jakarta. Muhit Harahap diusung KAMMI Semarang dan Zuliyanto diusulkan KAMMI Banten.

Lanjut Ariyanto, sembilan nama yang ada ini kemungkinan masih bisa bertambah. "Ada kemungkinan masih bisa bertambah menjadi 11 calon. Semua calon ini umumnya baik-baik dan mereka semua merupakan best of the best. Dan yang penting mereka mempunyai misi untuk pengembangan KAMMI ke depan. Ketua itu tidak mesti berasal dari daerah mana," tambahnya.

Mekanisme pemilihan ketua umum diawali dengan musyawarah oleh para anggota KAMMI. Selanjutnya kandidat yang terdaftar diferifikasi untuk mencari lima besar. Setelah itu akan dipilih siapa pemimpin KAMMI ke depan.
Selengkapnya......

BEM IAIN Antasari Tuntut BBM Turun

Banjarmasin, CakrawalaIDE - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari, Banjarmasin, menuntut pemerintah segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Tuntutan itu tertuang dalam pernyataan sikap saat mereka berunjukrasa ke DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Rabu.

Menurut BEM IAIN Antasari yang diketuai Wahyudinor itu, penurunan tersebut perlu secepatnya dilakukan karena harga BBM yang selama ini diterapkan menyengsarakan dan tidak berpihak terhadap kondisi rakyat Indonesia.

Dalam pernyataan sikap tersebut, mereka juga meminta pemerintah lebih kreatif mencari alternatif penyelesaian terhadap defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan tidak membebankan pada rakyat seperti menaikan harga BBM.

Selain itu, pemerintah harus berpikir strategis, holistik dan integral agar pemanfaatan sumber daya alam dapat lebih optimal bagi kesejahteraan rakyat serta tidak bergantung terhadap dunia internasional.
Selengkapnya......

KPK Rancang Mata Kuliah Anti Korupsi di Unhalu

Kendari, CakrawalaIDE - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kerjasama dengan Universitas Haluoleo (Unhalu) di Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk meningkatkan kesadaran anti korupsi.

Salah satu isi kerjasama itu adalah penyusunan satu mata kuliah anti korupsi yang akan diajarkan di seluruh fakultas di Perguruan Tinggi Negeri terbesar di provinsi Sultra.

"Materinya akan disusun oleh KPK, selanjutnya kita akan memasukkannya dalam kurikulum pengajaran," jelas Rektor terpilih Unhalu, Prof. Dr. Usman Rianse di Kendari, Rabu.

Usman yang akan dilantik menjadi Rektor Unhalu pada hari Jumat (7/11) mendatang ini menambahkan, kerjasama itu dibicarakan saat dua anggota KPK datang berkunjung ke Unhalu dua hari yang lalu.

"Usai pelantikan, saya juga berencana menggelar lokakarya anti korupsi yang akan melibatkan para mahasiswa dan sejumlah instansi terkait. Ini dilakukan sebagai langkah awal bagi para calon pemimpin kita untuk membudayakan anti korupsi pada dirinya," jelas guru besar Fakultas Pertanian Unhalu itu.
Selengkapnya......

IPB Tanam 100 Pohon Ebony

Bogor,CakrawalaIDE - Uni Konservasi Fauna IPB, salah satu unit kegiatan mahasiswa yang memiliki kepedulian kepada lingkungan, akan menggelar program bertajuk "Kampung Konservasi", yang di antaranya berupa aksi penanaman pohon ebony di Megamendung, Bogor 16 November mendatang.

Kegiatan tersebut akan melibatkan 60 siswa SMP dari tiga SMP di daerah Megamendung. Mereka akan melakukan aksi penanaman 100 bibit pohon ebony yang kini keberadaannya mulai berkurang, kata Hanna Mery, salah satu anggota panitia Kampung Konservasi Uni Konservasi Fauna IPB, Rabu.

Aksi tersebut lahir karena kegelisahan sejumlah mahasiswa IPB yang sering melihat satu persatu pohon ebony lenyap dari tempatnya.

"Kami resah jika generasi penerus tak punya kesempatan melihat pohon ebony tumbuh subur di daerah yang tinggi. Alasan kami memilih pohon itu dikarenakan Megamendung cocok sebagai tempat tumbuh kembangnya pohon ebony," ujar Hanna di Bogor.

Dia menambahkan, menumbuhkan kecintaan menanam pohon sejak dini harus menjadi skala prioritas untuk melestarikan lingkungan yang kini kondisinya amat memprihatinkan.
Selengkapnya......

Apindo Sulsel Kecam Tawuran Mahasiswa

Makassar, CakrawalaIDE - Aksi unjuk rasa disertai tawuran oleh mahasiswa yang kembali terjadi di Makassar akhir-akhir, dikecam oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

"Pengusaha selalu menghendaki ketenangan. Bila sering terjadi demo apalagi sampai tawuran oleh oknum mahasiswa, akan membuat pencitraan Makassar kurang bagus di mata orang luar dan ini sangat kita sayangkan," kata Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulsel, La Tunreng di Makassar, Rabu.

Apindo khawatir dampak dari aksi unjuk rasa dan tawuran antarmahasiswa tersebut akan mengganggu iklim usaha dan investasi, termasuk ketenangan berusaha.

Keadaan ini akan berdampak parah bila akhirnya investor yang akan masuk ke Makassar menunda investasinya karena merasa tidak nyaman.

"Saya kira peranan pemerintah daerah sangat besar untuk bisa menenangkan daerah, sehingga semua sektor bisa bergerak dengan baik, termasuk kita bersama-sama selalu bisa menjaga nama baik Makassar sehingga investasi dapat hidup dan bergairah," ucapnya.
Selengkapnya......

Selasa, 04 November 2008

Syahrul Buka Muktamar KAMMI

Makassar, CakrawalaIDE - Dua hari menjelang pembukaan, Panitia Muktamar Nasional (Munas) VI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) VI, resah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dijadwalkan hadir di acara tersebut, Kamis (6/11), hingga Selasa (4/11) belum mengkonfirmasikan kehadirannya.

Ketua Panitia Pengarah Munas, Ariyanto Hedrata, dalam jumpa pers-nya usai pembukaan Mukatamar KAMMI VI, di LAN Antang, Makassar, Selasa (4/11), mengatakan, awalnya SBY diagendakan membuka munas.

"Jika hadir tanggal 6 November Pak SBY akan membuka muktamar, semetara jika hadir tanggal 9 November, SBY akan memberikan pidato puncak muktamar," katanya.

Muktamar VI KAMMI ini dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo. Dia hadir bersama Ketua KAMMI, Taufiq Amrullah. Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan gendang oleh keduanya.

Dalam kesempatan ini Syahrul, mengatakan, muktamar KAMMI VI ini memnjadi momentum strategis untuk mengawal pemilu mendatang.
Selengkapnya......

Puluhan Mahasiswa Demo di Dispenda Sulsel

Makassar, CakrawalaIDE - Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Pinggiran (FMP) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, Senin.

Aksi dari puluhan mahasiswa ini terkait adanya kecurangan tender yang diduga berada dalam kantor Dipenda Sulsel. Orasi-orasi pun terus dilakukan mahasiswa sehingga membuat arus lalu lintas di Jalan AP Pettarani terhambat.

Koordinator Lapangan (Korlap), Akbar, meminta kepada Dispenda Sulsel agar segera mengeluarkan kontrak kerja pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan kantor UPTD Samsat Wilayah III Kabupaten Luwu.

Mahasiswa meminta kepada pihak yang berwenang agar segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan panitia tender dalam hal pembatalan lelang pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan kantor UPTD Samsat Wilayah III Kabupaten Luwu.
Selengkapnya......

Polisi Tahan 2 Mahasiswa Palu

Palu, CakrawalaIDE - Pihak Polsek Palu Barat menahan dua mahasiswa Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Sulawesi Tengah, karena terlibat tawuran yang terjadi pada akhir pekan lalu.

Dua mahasiswa berinisial Mt dan Hf itu ditahan karena diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa Unisa lainnya hingga babak belur dan harus mengalami perawatan.

Kapolsek Palu Barat, AKP Bambang Widjanarko di Palu, Selasa, mengatakan kedua mahasiswa jurusan Perikanan itu ditahan karena mendapatkan aduan dari korban.

"Saat ini kedua mahasiswa itu sedang menjalani pemeriksaan seputar kasus tersebut," katanya. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, berupa batu, kayu, bendera, dan benda lainnya.

Insiden tawuran sendiri itu berawal pada Jumat (30/10) malam, sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Saat itu, seorang mahasiswa Fakultas Pertanian berinisial Dl melintas di depan gedung Fakultas Perikanan menggunakan sepeda motor sambil memaki.

Melihat hal tersebut, seorang mahasiswa Fakultas Perikanan merasa tersinggung, dan sempat terjadi adu mulut.
Selengkapnya......

Jelang Eksekusi Amrozi, Indekos Mahasiswa Dirazia

Magelang, CakrawalaIDE - Jajaran Kepolisian Resort Magelang melakukan razia terhadap puluhan rumah pondokan dan indekos mahasiswa menjelang eksekusi tiga terpidana mati kasus Bom Bali I yakni Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra, dalam rangka Operasi Nusa Candi 2008.

"Operasi ini untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat) di daerah ini, karena relatif banyak dihuni warga dari luar Magelang," kata Kepala Kepolisian Sektor Mertoyudan, AKP Joko Susanto, di Magelang, Selasa.

Aparat kepolisian memeriksa setiap rumah pondokan dan indekos di kawasan Mertoyudan, di dekat sebuah perguruan tinggi swasta di kawasan itu.

Petugas, katanya, juga melakukan pendataan terhadap pemilik rumah pondokan dan indekos di kawasan itu.

Hasil razia, katanya, tidak ditemukan sesuatu yang dinilai mencurigakan yang bisa mengganggu kamtibmas.

Umumnya, katanya, para mahasiswa asal luar Magelang yang tinggal di kawasan itu memiliki identitas diri yang jelas dan kartu tinggal bersifat sementara di tempat masing-masing.
Selengkapnya......

Mahasiswa Virginia Dukung Obama

Virginia, CakrawalaIDE - Meningkatnya para pemilih muda di Virginia yang secara tradisional merupakan pendukung partai Republik akan membuat kandidat Demokrat Senator Barack Obama menjadi kandidat Demokrat pertama yang akan menang di negara bagian tersebut.

Kekuatan baru yang ditemukan Obama di Virginia ditandai dengan meningkat tajamnya para pemilih baru, yang sebagian besar terdiri para mahasiswa universitas yang ingin lebih banyak terlibat di dalam masalah politik dan ekonomi dibanding dengan pemilihan-pemilihan yang lalu, kata para juru kampanye partainya.

Salah satu peningkatan terbesar pemilih baru tercatat di Blackburg, salah satu benteng pertahanan Demokrat yang dikepung oleh pertahanan Republik di Virginia baratdaya.

Para mahasiswa dari Universitas Teknik Virginia, yang mendongkrak peningkatan itu, berada di barisan terdepan di kantor-kantor baik Republik maupun Partai Demokrat Senin, menjelang pemungutan suara dalam pemilihan presiden Selasa.

Daniel Cavanaugh, 21 tahun mahasiswa senior jurusan keuangan, juga mengatakan akan memilih Obama, dengan rujukan bahwa Senator Illinois berumur 47 tahun itu lebih baik dalam menangani ekonomi AS, dalam kaitannya dengan krisis keuangan yang membelit seluruh dunia saat ini.

Tetapi mahasiswa V-Tech lainnya, Kevin Ferrell mengatakan dia akan memilih McCain, 72 tahun, yang mantan tawanan perang di Vietnam.
Selengkapnya......

Mahasiswa Yogya Paling Dinamis Gunakan TI

Yogyakarta, CakrawalaIDE - Pengguna Teknologi Informasi (TI) di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai paling dinamis dibandingkan dengan pengguna di daerah lain di Indonesia.

"Selain itu, Yogyakarta sebagai kota pendidikan memiliki banyak pengguna TI dari kalangan mahasiswa dan pelajar," kata Presiden Direktur PT Acer Indonesia, Jason Lim di Yogyakarta, Selasa.

Usai meresmikan Acer Customer Service Center (ACSC) yang pertama di wilayah Jawa Tengah-DIY, ia mengatakan perhatian Acer kepada pengguna TI di daerah ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan naskah kerjasama dengan tiga perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).

"Kondisi seperti itu menjadi pertimbangan memilih Yogyakarta sebagai tempat membuka ACSC," kata Jason Lim.
Selengkapnya......

Senin, 03 November 2008

Mahasiwa '45 Bentrok

Materi Diklat UPPM Angkatan XX

Makassar, CakrawalaIDE - Sejumlah mahasiswa Universitas 45 terlihat perkelaian di kampus mereka, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (3/11).

Pantauan reporter CakrawalaIDE di lapangan terungkap akibat bentrokan tersebut mengakibatkan kemacetan di ruas Jl Urip Sumoharjo depan kampus 45.

Hingga berita ini diturunkan, belum dikeetahui persis penyebab perkelahian tersebut. Namun dari lokasi dilaporkan perkelahian itu menyebabkan dua orang mahasiswa mengalami luka bocor dikepala.

Dua kelompok yang bentrok itu juga belum dipastikan berasal dari mana. Namun diduga kelompok itu merupakan kelompok yang selama ini sering terlibat perkelahian di kampus tersebut.

Perkelahian itu berhenti ketika pihak kepolisian dari Polresta Makassar Timur datang dan mengamankan lokasi kejadian.(angk xx) Selengkapnya......

Rabu, 16 Juli 2008

Yang Terbuang dari Pameran Foto X2


SEORANG peserta tandingan dari pameran foto Extra Expose (X2) UPPM UMI memperlihatkan foto-foto karyanya. Lafiri membuat pameran tandingan karena foto-fotonya tak layak diikutkan dalam pameran yang digelar X2 pertengahan tahun 1999.(Dok X2 UPPM) Selengkapnya......

Truk Reformasi...


IRING-iringan mahasiswa UMI berkonvoi keliling Makassar menuntut Reformasi segera.
Dokumentasi Extra Expose (X2) UPPM UMI Selengkapnya......

Menakertrans Dibidik Jadi Ketua IKA UMI

Jakarta, Tribun - Anggota kabinet Indonesia Bersatu (KIB) lagi-lagi menjadi bidikan sejumlah Universitas dalam kursi Ikatan Alumni. Setelah Mensesneg Hatta Rajasa (IKA ITB), Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (Kagama), kini giliran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno yang digadang-gadang maju mengisi kursi ikatan alumni di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makasar.
"Pak Erman Suparno akan diberi amanah sebagai Ketua IKA UMI Pusat. Kita berharap secara aklamasi diterima Pak Erman nanti," ujar Zulkarnain Arief, Ketua IKA UMI pusat usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (9/7).

Dalam kesempatan itu, Menakertrans Erman Suparno turut hadir. Erman merupakan alumnis pertama Fakultas Teknis untuk jenjang pendidikan S2. Namun ketika keterangan pers digelar, Erman memilih untuk tidak ikut serta.
Lebih lanjut menurut Zulkarnain, pergantian kepemimpinan IKA UMI bakal dilaksanakan pada awal Agustus 2008 mendatang. Dan direncanakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan membuka atau menutup acara Munas IV IKA UMI Pusat ini.
"Munas ini akan dihadiri 45 ribu alumni UMI yang tersebar di seluruh propinsi Indonesia dan bahkan luar negeri untuk bersilaturahmi," paparnya seraya menegaskan, adanya perubahan mendasar dalam AD/ART IKA UMI.
"Ada arahan Wapres agar IKA tidak kaku, dan turut membantu mengatasi persoalan ekonomi kerakyatan. Dengan inilah kita akan merubah AD/ART," katanya.(*)
Selengkapnya......

Pengurus UPPM Periode Kepemimpinan Ajeng


PENGURUS UPPM UMI periode kepemimpinan Tenri Ajeng berpose bersama disela hajatan seorang komunitas. Tuh..masih segar-segar terlihat Endi, Kanda Saleh, Haris, Buyang, Cenceg, Pino, Ajeng, dll... Selengkapnya......

IAIN Sumut Terima 1.500 Maba

Medan, CakrawalaIDE - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara akan menerima 1.500 mahasiswa baru pada tahun akademik 2008/2009.
Petugas Humas IAIN Sumut, Syahruddin Siregar, di Medan, Rabu, mengatakan, pengambilan formulir dan pendaftaran dimulai 28 juli 2008, sedangkan pengembalian formulir hingga tanggal 8 Agustus di Kampus II IAIN Jalan Wiliem Iskandar Medan Estatet.

Ia mengatakan, calon mahasiswa yang lolos seleksi nantinya akan ditampung di empat fakultas, yaitu Syraiah, Tarbiyah, Ushuluddin, dan Dakwah, yang masing-masing mengelola Progran S-1,D-3 dan Akta IV dengan 21 program studi (prodi), serta Program Pascasarjana S2, S3 dengan 10 prodi.
"Bagi calon mahasiswa yang berasal dari dalam negeri, uang pendaftarannya Rp150 ribu, dan Rp250 ribu bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar negeri," katanya.
Ujian tertulis akan dilaksanakan tanggal 11 -12 Agustus, dan ujian lisan dilaksanakan pada 19 Agustus 2008.
Selengkapnya......

Mahasiswa-Dosen ISI Denpasar Pameran Bersama

Denpasar, CakrawalaIDE - Sebanyak 50 mahasiswa dan dosen Institut Seni Indonesia Denpasar menggelar pameran bersama memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Museum Neka di Perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Pameran berlangsung selama sebulan penuh mengusung tema "Perdamaian Dalam Keragaman Budaya", kata perintis dan direktur Museum Neka, Pande Wayan Suteja Neka, didampingi Ketua Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Program Studi Seni Rupa dan Disain (PSRRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Made Ruta di Ubud, Rabu.

Di sela-sela persiapan pembukaan pameran, ia mengatakan, kegiatan sebulan penuh mulai Jumat (18/7) itu menyuguhkan 80 karya seni, terdiri lukisan, patung dan kriya.
Pameran tersebut rencananya dibuka oleh Bupati Gianyar Ir Tjok Artha Ardhana Sukawati, MSI dan Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S.
Suteja Neka menjelaskan, pameran kali ini merupakan yang ketiga dalam rangkaian menyambut hari jadi yang ke-26. Dua kegiatan pameran sebelumnya melibatkan seniman Jepang masing-masing Keiichi Baba dan Suzuki.
"Kami terbuka bersinergi dengan lembaga pendidikan tinggi dan berbagai kalangan lainnya dalam mengelola kegiatan yang bersifat pendidikan kemasyarakatan," ujarnya.
Museum Neka yang diresmikan 7 Juli 1982 oleh Mendikbud saat itu, Dr Daoed Joesoef, mempunyai ruangan khusus untuk menggelar pameran lukisan berskala daerah, regional, nasional dan internasional.
Penyelenggaraan pameran yang melibatkan mahasiswa bersama dosen ISI Denpasar tersebut diharapkan berlangsung secara berkesinambungan, tidak hanya saat menjelang perayaan HUT museum.
"Sesuai kerjasama yang telah dirintis antara Museum Neka dengan ISI Denpasar, kami menginginkan adanya kegiatan secara berkala," ujar Pande Wayan Suteja Neka.
Selengkapnya......

Mahasiswa Pandeglang Kepung Kejaksaan Banten

Serang, CakrawalaIDE - Sekitar seribu warga Kabupaten Pandeglang berunjuk rasa dengan mengepung gedung Kejaksaan Tinggi Banten di Serang, Rabu, menuntut Kejati Banten segera menetapkan tersangka dugaan suap pinjaman uang Rp200 miliar.
Massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa di Pandeglang tersebut datang ke Kejaksaan Tinggi Banten dengan menggunakan puluhan kendaraan roda dua dan roda empat. Mereka langsung melakukan orasi di depan gedung Kejati Banten.

"Kenapa Kejaksaan Tinggi Banten tidak berani menyebutkan para tersangka termasuk Bupati Pandeglang A Dimyati Natakusumah. Padahal, kasus itu sudah ditingkatkan pada tahap penyidikan," kata Ketua Aliansi Masyarakat Pandeglang Menggugat (AMPM) Suhada dalam orasinya.
Selain berorasi dan membawa berbagai poster bertuliskan kecaman terhadap Bupati Pandeglang dan poster lainnya bertulisan anti korupsi, massa juga sempat membakar poster Ahmad Dimyati Natakusumah bersama isterinya di tengah jalan.
Para pengunjuk rasa menuntut pihak Kejati Banten segera menetapkan para tersangka dugaan suap pihak eksekutif Pandeglang terhadap 45 anggota legislatif/DPRD masing-masing anggota Rp30 juta. Menurut mereka, uang suap tersebut bertujuan untuk memuluskan rencana pinjaman daerah ke Bank Jabar-Banten Rp200 miliar tahun 2006 lalu.
"Tanggal 2 Februari 2006 lalu, Bupati Pandeglang meminta izin pinjaman tersebut dengan merekayasa seolah-olah telah di Paripurnakan di DPRD Pandeglang," katanya.
Aksi di tengah terik matahari tersebut berakhir setelah terjadi aksi saling dorong dengan polisi dan salah seorang pengunjuk rasa yang diduga melakukan aksi kekerasan diamankan polisi.
Namun, tidak berapa lama salah seorang pengunjuk rasa tersebut kembali dilepaskan dan massa akhirnya membubarkan diri untuk kembali melakukan aksinya di Pendopo Kabupaten Pandeglang.
Dalam jumpa pers Senin (14/7), Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten Larigau Samad mengatakan, pihaknya sudah mengantongi calon tersangka dugaan suap pinjaman daerah sebesar Rp 200 miliar di Kabupaten Pandeglang. Kasus tersebut ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Menurut Kajati, sesuai laporan yang disampaikan oleh tim khusus pada tahap penyelidikan, sudah ada beberapa nama calon tersangka dugaan suap dalam kasus tersebut. Para tersangak terdiri dari pihak eksekutif dan legislatif pada pemerintahan Kabupaten Pandeglang.
Selengkapnya......

Unpatti Buka Program Doktor Kelautan

Ambon, CakrawalaIDE - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon berencana untuk membuka program doktor bidang kelautan dan perikanan, di samping program magister (pasca sarjana) dan sarjana yang sudah ada saat ini.
Rektor Unpatti, H.B. Tetelepta di Ambon, Rabu, mengatakan, rencana membuka program doktor itu guna menjadikan Unpatti sebagai salah satu universitas negeri terkemuka di bidang kelautan dan perikanan.

"Kondisi geografis Maluku yang terdiri dari ribuan pulau dan dipisahkan laut yang luas dan kaya berbagai sumberdaya kelautan dan perikanan, menjadi salah satu peluang yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh Unpatti untuk kesejahteraan masyarakat, serta pengembangan ilmu pendidikan," katanya.
Visi dan misi Unpatti yakni "Bina Kelautan" juga turut mendorong universitas negeri terkemuka di Maluku itu untuk mengoptimalkan laut sebagai landasan pijak pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusianya.
"Jika ini terwujud, maka Unpatti akan menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi (PT) negeri terkemuka di Indonesia yang dilirik para mahasiswa untuk memperdalam ilmu di bidang kelautan dan perikanan," tambahnya.
Unpatti Ambon juga berencana membuka satu lagi program Magister baru di bidang Pengolahan Lahan Pertanian, di samping empat program magister yang saat ini sudah dimilikinya.
"Kami akan membuka juga program magister di bidang Pengolahan Lahan Pertanian dan sedang dipertimbangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti)," kata Tetelepta seraya menambahkan salah satu syarat membuka program Magister adalah memiliki program studi induk yang memiliki akreditasi minimal B dari Dirjen Dikti.
Sebagai rektor, ia berharap program-program studi di Unpatti yang memiliki akreditas A dan B dapat memacu diri membuka program studi Pasca Sarjana.
Di masa mendatang, tambah Tetelepta, untuk menjadi dosen di PT, setiap orang harus minimal berijasah Pasca Sarjana, sehingga diharapkan para dosen muda Unpatti harus bisa melanjutkan studi ke Pasca Sarjana.
Mengenai kelanjutan studi bagi para dosen, Tetelepta juga mengungkapkan dalam tahun ini sedikitnya delapan dosen Unpatti menerima beasiswa belajar di luar negeri dari Pemerintah, dan melanjutkan studinya baik untuk program Doktor maupun Magister pada beberapa perguruan tinggi di Jerman, Belgia, Kanada, Rusia dan Australia.
"Diharapkan tahun depan akan lebih banyak lagi dosen yang termotivasi ikut seleksi program ini, karena syarat utamanya adalah harus memiliki TOEFL sesuai permintaan oleh perguruan-perguruan tinggi tersebut, minimal 500," ujarnya.
Tetelepta juga menambahkan, Fakultas Kedokteran sebagai fakultas baru di Unpatti, akan mulai dibuka dalam tahun akademi 2008/2009 ini.
"Kami sudah diinstruksikan bisa menerima mahasiswa baru. Mungkin dalam minggu depan sudah ada pengumuman penerimaannya, karena perangkatnya sudah disiapkan," ujar Tetelepta tanpa merinci kuota penerimaan mahasiswa baru yang akan menjadi angkatan pertama fakultas Kedokteran Unpatti itu.
Selengkapnya......

PMII Sumenep Protes Tata Niaga Tembakau

Sumenep, CakrawalaIDE - Sebanyak 18 aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (16/7), menggelar aksi tutup mulut dan telinga di depan gedung DPRD setempat, menyuarakan ketimpangan tata niaga tembakau yang selalu merugikan kalangan petani.
Ketua PMII Sumenep, Moh Muhri Zain mengaku, sengaja menutup mulut dan telinga dengan lakban warna hitam sebagai simbol selama ini pemerintah daerah, DPRD, maupun pengusaha tembakau di Sumenep tidak mau mengayomi kepentingan petani tembakau.

Pengusaha hanya mau untung sendiri dengan cara menetapkan harga tembakau yang tidak proporsional dan akibatnya merugikan petani tembakau.
Sedangkan petani tembakau tidak punya tawar yang tinggi di hadapan pengusaha, dan akhirnya terpaksa menjual tembakaunya pada pengusaha dengan konsekuensi rugi dibandingkan tembakaunya tidak terbeli, katanya mengungkapkan.
Ia menjelaskan, sejak dua tahun lalu, pihaknya sudah berusaha mendesak pemerintah daerah maupun DPRD untuk mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada petani tembakau, agar tidak menjadi "bulan-bulanan" pengusaha tembakau.
"Tapi, pemerintah daerah maupun DPRD saja sama dan tetap tidak bisa mencarikan solusi cerdas, agar pengusaha membeli tembakau dengan harga yang menguntungkan petani. Sejak lima tahun ini, petani tembakau rugi terus dan pengusaha sebaliknya untung terus. Pemerintah daerah dan DPRD gagal dalam mengadvokasi kepentingan rakyat (petani tembakau)", katanya menegaskan.
Tahun lalu, tembakau rajangan yang selama ini dihasilkan petani Sumenep lebih banyak hanya dibeli dengan harga Rp10-12 ribu per kilogram. Bahkan, ada yang hanya Rp4 ribu per kilogram. Padahal, biaya yang dikeluarkan petani minimal Rp25 ribu per kilogramnya.
Dalam aksinya yang dijaga 25 anggota Polres Sumenep, aktifis PMII menyebarkan selebaran yang isinya permintaan pada semua komponen masyarakat untuk membela petani tembakau sampai "titik darah penghabisan", pada pengguna jalan.
Mereka juga membawa poster, antara lain bertuliskan,"Hentikan penindasan terhadap petani tembakau", "Pemerintah daerah, DPRD, kiai, pemodal, mari bersama-sama untuk memperjuangkan petani tembakau", "DPRD jangan main mata dengan pihak gudang (pengusaha tembakau)", "harga tembakau naik, rakyat senang", dan sebagainya.
Selengkapnya......

Selasa, 15 Juli 2008

Masyarakat Buton/Muna Ini Anggota DPRD Anda, Amil


AMIL (paling depan) yang kini menjadi anggota DPRD di (Muna atau Buton ya..?) saat konvoi demo reformasi. Hai..masyarakat Muna/Buton inilah kenakalan remaja anggota DPRD anda... Selengkapnya......

Botak, Syukuran UPPM Tumbangnya Soeharto



KOMUNITAS UPPM membotakkan kepala sebagai razar atas tumbangnya Soeharto. Tuh Sunarti Sain (Fajar), Haris (pengusaha pengadaan barang di Gorontalo), dan tuh Lafiri sedang dibotakin oleh Acho di tengah jalan Urip Sumoharjo siang-siang beberapa menit setelah Soeharto umumkan lengser.. Selengkapnya......

Sekretariat UPPM Dulu dan Telah Tergusur


SORE-sore habis bersih-bersih, siram bunga, lalu bikin teh hangat dan beli gorengan dan duduk depan sekretariat diskusi sana-sini, olok ini dan itu. Enak tenang.. Tuh dikejauhan terlihat lafiri lagi (angkat tangan), Iphank (sekpri Kahar Mudzakar), Tenri (sekrang di BNI), Uni, siapa lagi ya..?, trus Subhan petrana (Dosen di Ambon), Anca Okot, Asram, dan Kanda Saleh. Selengkapnya......

Kami Crew Cakrawala Liputan Pemilu 1999


MAU tahu penampilan aktivis dulu? beginilah pake tas..terigu dari seminar. Lafiri masih miskin tuh kurus kering, rambut gondrong. Di belakang ada Milllllaaaaa dan Seby... Ini saat liputan Cakrawala untuk Pemilu 1999. Selengkapnya......

Kenangan dengan Almarhuma Hasnia


INI saat berenang di tengah waduk Bili bersama almarhuma Hasnia SAg, terlihat juga Subhan Mapala, Ucu, dan tentunya Lafiri yang telanjang Selengkapnya......

Senin, 14 Juli 2008

Gubernur NTT Adalah Mantan Aktivis GMNI

Kupang, Cakrawala - Frans Lebu Raya (48) adalah anak seorang petani terlahir di Desa Watoone, sebuah perkampungan sunyi di wilayah Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada 18 Mei 1960.
Anak kedua dari tujuh bersaudara pasangan Ama Paulus Ola Samon dan Ina Maria Wae Peka (alm) ini selalu menampakkan sikap rendah diri. Ia hanya melemparkan senyum sebagai sebuah pesona sikap diam yang selalu ia tunjukkan ketika masuk sekolah dasar pada usia empat tahun.

Ia tenang dalam mengolah ilmu dan merajut pelajaran sampai akhrinya menyelesaikan studinya di SDK Watoona pada 1971 ketika suami dari Lusia Adinda Dua Nurak (34) dan ayah dari Maria Yubiliani Laetare Nurak dan Karmelia Eleonoraputri Bengan Tokan ini memasuki usianya yang ke-11.
Dalam usia yang masih belia itu, Lebu Raya kecil kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Palugodam, sebuah lembaga pendidikan swasta di Desa Sandosi yang letaknya di daerah dataran tinggi, sekitar 10 km dari kampung halamannya di Desa Watoone.
Tiap hari sekolah, ia bersama teman-temannya harus jalan kaki menapaki langkah menujuh puncak bukit untuk menimba ilmu di lembaga pendidikan tersebut sampai tamat pada 1974 ketika isterinya saat ini baru hadir di dunia ini dalam wujud seorang bayi mungil.
Tiga tahun lamanya, Lebu Raya menyeka peluh dalam menimba ilmu di SMP Palugodam yang dipimpin Thomas Sili Mado Lamabelawa yang juga adalah seorang aktivis politik dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Selepas dari Palugodam, Lebu Raya kemudian berlayar menuju Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Pulau Timor untuk melanjutkan pendidikannya.
Pilihannya jatuh ke Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA) Kupang yang kini sudah ditutup oleh pemerintah setelah berubah nama menjadi Sekolah Guru Olahraga (SGO).
Setelah tamat dari SMOA pada 1977, Lebu Raya memilih pulang kampung dan menjadi seorang guru olahraga di SMP Gotong Royong Witihama sampai 1980.
Selepas dari Gotong Royong, Lebu Raya banting setir dan mendirikan sebuah lembaga pendidikan di kampung halamannya, SMP Katolik Lamaholot 1912 Witihama dan menjadi kepala sekolah di SMP tersebut.
Ketika melihat lembaga pendidikan yang didirikannya itu sudah mulai mandiri dan berjalan bagus, ia kembali merantau ke Kupang untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai ladang terakhir menimba ilmu pengetahuan.
Aura kepemimpinan Lebu Raya mulai terpancar ketika menjadi Ketua Umum Senat FKIP Undana dari 1988-1990. Selepas meraih gelar sarjana di perguruan tinggi negeri satu-satunya di NTT itu, Lebu Raya mulai melebarkan sayapnya memasuki arena politik.
Pada 1991-1992, ia terpilih menjadi Ketua GMNI Cabang Kupang sambil merefleksikan ilmunya sebagai dosen di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dan Akademi Teknik Kupang serta mendirikan Yayasan Masyarakat Sejahtera (Yasmara) untuk mendampingi masyarakat dalam melaksanakan proyek-proyek di bidang kesehatan, terutama peningkatan gizi, penanggulangan penyakit masyarakat (PMS) dan HIV/AIDS.
Keterampilannya menjadi seorang pemimpin, terasah lewat latihan keterampilan manajemen mahasiswa di Denpasar pada 1988, latihan manajemen organisasi sosial di Kupang pada 1992, latihan manajemen organisasi nirlaba di Solo, Jawa Tengah pada 1992, latihan penyadaran dan analisa jender di Mataram, NTB pada 1996 serta latihan PMS dan HIV/AIDS di Kupang pada tahun yang sama.
Ketika merasa sudah mapan untuk melangkah ke arena politik praktis, Lebu Raya memilih Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sebagai payung politiknya dan terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Kodya Kupang pada 1996.
Tatkala parpol ini mengalami perpecahan menjadi dua kubu kekuatan politik pada 1996, Lebu Raya tetap memilih bersama Megawati Soekarnoputri meski terus mendapat tekanan dan ancaman dari penguasa Orde Baru pada saat itu.
Penguasa Orde Baru memilih bersama PDI pimpinan Soerjadi dan tidak mengakui Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin partai tersebut sampai melahirkan insiden berdarah di Jalan Diponegoro Jakarta Pusat ketika sebuah pasukan "siluman" datang menyerang markas PDI di pagi hari yang diduduki massa pendukung dan simpatisan putri Bung Karno pada saat itu.
Insiden berdarah di bulan Juli 1996 inilah yang kemudian melahirkan sebuah partai baru bernama PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Kelompok pendukung Mega seakan tak tahan lagi harus bersama PDI pimpinan Soerjadi yang dikendalikan sepenuhnya oleh penguasa Orde Baru pada saat itu sehingga memilih untuk membentuk partai baru.
Partai baru pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mulai membentuk cabang dan ranting di berbagai pelosok nusantara, termasuk di NTT. Di provinsi ini, partai ini dipimpin Anton Haba, dan Frans Lebu Raya sebagai sekretarisnya dari 1996-2000.
Selepas jadi sekretaris partai, Lebu Raya akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT periode 2000-2010.
Langkah politik putra anak petani dari Nusa Tadon--sebutan khas untuk Pulau Adonara--itu mulai mengerucut ketika memasuki Pemilu 1999. Ia terpilih menjadi anggota DPRD NTT melalui pintu PDI Perjuangan dan terpilih pula menjadi Wakil Ketua DPRD NTT dari 1999-2003.
Selepas jeda di lembaga legislatif, masuklah periode pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah NTT periode 2003-2008 karena masa jabatan Piet Alexander Tallo SH dan Drs Johannes Pake Pani sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 1998-2003 telah berakhir.
Sebagai ketua partai, Lebu Raya pun dipinang oleh Piet Alexander Tallo untuk mendampinginya sebagai wakil gubernur, karena kesulitan yang dihadapi Tallo ketika itu, tidak diakomodir menjadi calon gubernur melalui pintu Partai Golkar.
Dalam pemilihan yang berlangsung dalam dua babak di DPRD NTT itu, Piet Alexander Tallo dan Frans Lebu Raya akhirnya keluar sebagai pemenang dengan posisi 28 : 27 mengalahkan pasangan Victor Bungtilu Laiskodat-Simon Hayon yang diusung Gabungan Partai di DPRD NTT.
Selama lima tahun mendampingi Piet Alexander Tallo sebagai wakil gubernur, Lebu Raya lebih banyak menjalankan tugas sebagai gubernur dalam mengendalikan pemerintahan dan pembangunan, karena Gubernur Tallo sedang jatuh sakit hingga memasuki akhir masa jabatannya.
Ketika memasuki pentas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) NTT periode 2008-2013, Lebu Raya mencalonkan dirinya menjadi gubernur dan meminang Ir Esthon L Foenay MSi, mantan Ketua Bappeda NTT yang kini menjabat Ketua KONI NTT sebagai wakil gubernur.
Pasangan Drs Frans Lebu Raya dan Ir Esthon L Foenay MSi yang lebih populer dengan sebutan "Fren" ini masuk ke arena Pilgub NTT melalui pintu PDI Perjuangan untuk bersaing dengan dua pasangan kandidat lainnya, Ibrahim Agustinus Medah-Paulus Moa (Tulus) yang diusung Partai Golkar dan pasangan Gaspar Parang Ehok-Yulius Bobo (Gaul) yang diusung Koalisi Abdi Flobamora.
Ketika pentas Pilgub NTT digelar pada 14 Juni 2008, pasangan Frans Lebu Raya-Esthon L Foenay (Fren) meraih suara terbanyak dengan mengumpulkan 772.030 suara atau sekitar 37,35 persen dari 2.067.228 total suara sah.
Sementara pasangan Ibrahim Agustinus Medah-Paulus Moa (Tulus) berada di posisi kedua dengan mengumpulkan 711.116 suara atau sekitar 34,40 persen dari total suara sah, sedang posisi ketiga diraih pasangan Gaspar Parang Ehok-Yulius Bobo (Gaul) dengan merebut 584.082 suara atau sekitar 28,25 persen dari total suara sah.
KPUD NTT pimpinan Ir Robinson Ratukore melalui keputusannya No.32 Tahun 2008 tanggal 22 Juni 2008 kemudian menetapkan pasangan Frans Lebu Raya-Esthon L Foenay sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur NTT terpilih periode 2008-2013.
Kedua pasangan calon yang belum beruntung dalam pesta demokrasi tersebut, menerima kemenangan pasangan Frans Lebu Raya-Esthon L Foenay dengan lapang dada dan tangan terbuka tanpa melayangkan protes sedikit pun atas hasil pilihan rakyat itu.
Beberapa hari setelah KPUD NTT menetapkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur NTT terpilih periode 2008-2013, Lebu Raya dan Esthon Foenay berkunjung ke kediaman pasangan "Tulus" dan "Gaul" sebagai salah satu bentuk komunikasi politik untuk membangun kebersamaan.
"Pasangan Tulus dan Gaul adalah aset yang harus diajak kerja sama untuk membangun daerah ini. Untuk membangun NTT butuh adanya kebersamaan di antara kita semua," komentar Lebu Raya usai berkunjung ke kediaman lawan politiknya itu.
Pada 16 Juni 2008 dihadapan paripurna DPRD NTT, pasangan Frans Lebu Raya dan Esthon L Foenay dilantik menjadi Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013 oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto atas nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam perjalanan lima tahun ke depan, pasangan "Fren" menawarkan program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mereka tuangkan dalam program secangkir "Anggur Merah"--Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera.
Lebu Raya mengilhami secara mendalam program "Anggur Merah" tersebut karena ia tidak mau kehilangan jejak langkah dan identitas serta harga dirinya sebagai seorang anak petani yang kini terpilih menjadi Gubernur NTT untuk periode 2008-2013.
Selengkapnya......

Front Mahasiswa Nasional Dampingi Warga Protes Perhutani Banyumas

Purwokerto, Cakrawala - Puluhan warga Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Senin (14/7), mendatangi Kantor Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur di Purwokerto, menuntut pembebasan dua rekannya yang ditahan di Polres Banyumas.
Massa yang didampingi aktivis Front Mahasiswa Nasional (FMN) Purwokerto dan Aliansi Gerakan Reformasi Agraria (AGRA) Banyumas menganggap penangkapan terhadap Dul Husein dan Suratno dalam operasi gabungan antara Perhutani dan Polres Banyumas pada Kamis (10/7) tidak memiliki dasar hukum.

"Dalam proses penangkapan tersebut, kepolisian tidak menunjukkan surat tugas dan surat perintah penangkapan yang mencantumkan identitas tersangka," kata koordinator aksi, Arif Nurohman dari AGRA Banyumas.
Selain itu, kata dia, polisi juga tidak menyebutkan alasan penangkapan dan uraian perkara tindak pidana yang disangkakan kepada mereka.
Bahkan, katanya, keluarga dua petani yang ditangkap tidak diberi surat perintah penangkapan. Padahal berdasarkan Pasal 18 KUHAP, polisi selaku penegak hukum harus bertindak berdasarkan ketentuan yang berlaku.
"Ironisnya sebelum penangkapan, polisi melakukan penggeledahan rumah warga dengan cara brutal tanpa didampingi kepala desa atau ketua RT sehingga membuat trauma warga khususnya anak-anak," katanya.
Mengenai penangkapan, menurut dia, mereka (dua petani, red.) itu hanya menjadi korban. Menurut dia, selama ini warga di sekitar hutan selalu menjadi kambing hitam dari setiap kejadian pembalakan liar. "Padahal, warga hanya mengumpulkan sisa-sisa dari bekas penebangan kayu pinus untuk keperluan pribadi bukan untuk diperjualbelikan," katanya.
Seperti diketahui, Dul Husein dan Suratno ditangkap polisi dalam operasi gabungan antara Perhutani KPH Banyumas Timur dan Polres Banyumas di hutan pinus Cilongok, Kamis (10/7).
Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 98 batang pohon pinus. Hingga saat ini, kedua tersangka masih mendekam dalam sel tahanan Polres Banyumas.
Selengkapnya......

ITS Bawa Wayang ke Finlandia

Surabaya, Cakrawala - Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Maritime Challenge (Tim IMC 2008) membawa wayang Yudistira, tari Remo, dan kain batik untuk mengikuti lomba kebaharian "Atlantic Challenge International" (ACI) 2008 di Jakobstad, Finlandia (27 Juli-3 Agustus).
"Kita bawa wayang kulit Yudistira, tari Remo, dan kain batik untuk meyakinkan dunia tentang budaya Indonesia, sehingga tidak ada klaim negara lain," kata koordinator Tim ITS Maritime Challenge, Fadwi Mukti Wibowo, saat dilepas Rektor ITS Surabaya di kampus setempat, Senin.

Dalam pelepasan yang dilakukan Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD itu tampak hadir Sesepuh Jawa Timur HM Noer serta para orangtua dari 17 anggota tim IMC 2008, kemudian belasan anggota tim IMC itu berangkat ke Jakarta.
Menurut rencana, tim ITS Maritime Challenge itu akan dilepas secara resmi oleh Mendiknas Bambang Sudibyo pada 17 Juli mendatang, sedangkan kapal Merdeka yang mengikuti lomba yang diikuti 13 negara itu sudah dikirim pada 28 Mei lalu.
"Di Finlandia, kami akan mempresentasikan diskripsi tentang sosok Yudistira yang merupakan pemimpin Pandawa, sehingga image tentang kepemimpinan di Indonesia akan lebih baik. Kalau tari Remo, kami sudah latihan," kata Fadwi MW.
Tentang persiapan teknis, ia mengatakan pihaknya sudah latihan fisik berkali-kali seperti lari enam putaran, kemudian latihan teknik kelautan juga sudah berlatih empat kali seminggu ketika kapal Merdeka belum dikirim ke Finlandia.
"Kami juga melakukan perubahan kapal Merdeka, diantaranya dayung yang terasa berat menjadi agak ringan, kemudian tiang layar yang sempat patah pada lomba sebelumnya, padahal nilai-nya tinggi, karena itu kami perbaiki dengan kuningan," katanya.
Ditanya negara pesaing yang cukup berat, ia mengatakan dua negara yakni Irlandia dan Finlandia. "Kalau Irlandia memang sudah lama concern ke lomba kebaharian dan anggota tim mereka cukup besar, sedangkan Filandia diuntungkan sebagai tuan rumah," katanya.
Senada dengan itu, Rektor ITS Surabaya Prof Priyo Suprobo mengaku bangga dengan tim ITS Maritime Challenge yang sudah maksimal secara fisik dan mental.
"Mereka sudah belajar dari pengalaman tim-tim ITS sebelumnya, karena itu harapan kami akan membuahkan juara bagi mereka. Insya-Allah," katanya.
Tahun 2004, tim ITS meraih juara umum dalam kejuaraan di Prancis, kemudian dua tahun berikutnya (2006) hanya mampu meraih poin di peringkat ke-4 dari 14 peserta yang berlaga di di Genoa, Italia.
"Kami mentargetkan 'The Spirit of Atlantic Challenge Award' (piala bergilir dalam kejuaraan kebaharian dunia itu) seperti Tim IMC 2002 dan 2004," katanya.
Tim IMC 2008 yang akan berlaga dalam perhelatan rutin dua tahunan yang digelar "Atlantic Challenge Foundation" (ACF) itu, terdiri atas 17 mahasiswa yang terdiri atas 13 putra dan empat putri.
Sementara kapal Merdeka memiliki panjang 11,29 meter dengan tinggi enam meter. Untuk lomba yang diikuti ada 10 kategori, diantaranya lomba layar, dayung, tali temali, navigasi, memindah beban, pertolongan darurat di laut, kerapian, kekompakan, kepemimpinan (leadership), dan sebagainya.
Selengkapnya......

Gerakan Mahasiswa Pendidikan Nilai Bandung Mundur

Bandung, Cakrawala - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pendidikan Nasional (Gema Pena) berpendapat mutu pendidikan di Kota Bandung belakangan ini memgalami kemerosotan dan kemunduran.
Pernyataan itu disampaikan Gema Pena dalam aksi unjukrasa di Monumen Perjuangan Rakyat Jabar di Bandung, Senin.

Aksi unjukrasa terkait pendidikan itu tidak saja berlangsung di kawasan monumen perjuangan, melainkan juga di pusat perbelanjaan Bandung Indah Plasa (BIP) dan Balai Kota Bandung.
Dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan oleh salah seorang pengunjukrasa, Asep, menyebutkan, kemunduran pendidikan di Kota Bandung sangat memprihatinkan, karena hal itu tidak sepantansnya terjadi di Bandung sebagai kota penyangga ibukota negara.
Oleh karena itu, katanya, segala permasalahan tersebut harus segera diselesaikan secara sitematis dan mendasar dalam mewujudkan pendidikan di Kota Bandung yang lebih baik.
Dikatakannya, infrastruktur pendidikan di Kota Bandung yang mengalami kerusakan tercatat tidak kuranng dari 1.906 ruang kelas.
Realisasi rata-rata lama sekolah hanya mencapai angka 10,54 persen dari target 10,96 per tahun. Warga Kota Bandung belum terbebas dari buta huruf mencapai 0,61 persen yang berada diatas usia 10 tahun.
Warga yang tidak sekolah usia 7 hingga 12 tahun mencapai 5.387 orang, usia 13 - 15 tahun sejumlah 8.831 orang, usaia 16 - 18 tahun sebanyak 38.286 orang, usia 19 - 24 tahun sejumlah 203.752 orang.
Selain itu alokasi dana pendidikan di Kota Badung hanya Rp76,3 miliar dan program sekolah gratis yang belum tepat sasaran serta belum memberikan akses bagi warga miskin untuk bersekolah, merupakan indikator terjadinya kemunduran pendidikan di Kota Kembang ini.
Untuk itu perlu adanya kemauan politik para elit pemimpin untuk melakukan perubahan dan pembenahan secara total terhadap setiap permasalahan pendidikan.
Selengkapnya......

Sabtu, 12 Juli 2008

FE UMI Sweeping Baju Ketat

Reporter: Rasmi Ridjang Sinkati
detikcom - Cakrawala Ide UMI, Abbas Selong, Pembantu Dekan III fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin (28/5/2001) melakukan sweeping terhadap mahasiswa yang menggunakan pakaian ketat.
Kurang lebih 30 mahasiswa yang kedapatan mengenakan pakaian ketat dipaksa keluar dari ruang kuliah. Padahal sebagian di antaranya sedang mengikuti ujian tengah semester.

Tidakan sweeping itu dilakukan setelah FE sebelumnya melarang mahasiswa berambut gondrong mengikuti kuliah. BEM FE menuntut perlakuan yang sama bagin mahasisi yang berpakaian ketat.

Tentu saja, sweeping pakaian ketat dadakan ini membuat sejumlah mahasiswi tersentak. Bagaimana tidak, aksi ini tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Menurut Abbas tindakan ini untuk mengembalikan citra kampus UMI sebagai kampus islami. "Sejak maba peraturan tersebut sudah ada, masalahnya banyak mahasiswa tidak mengindahkan aturan tersebut hanya karena tuntutan mode semata," tambah Abbas Selong.

Namun, Mardiana Rusli, Presidium BEM, menilai tindakan dekanat itu terlalu normatif. Menurutnya, selama ini tidak perangkat aturan yang mempertegas setiap tindakan yang dinilai melanggar. Mardiana melihat tindakan tersebut hanya seremonial belaka. "Selama ini dekanat hanya melakukan tindakan seremonial, tanpa ada implikasi yang membuat mahasiswa jera," ujarnya.

Sedangkan Mawardi, ketua UPPM UMI menilai langkah yang diambil PD III akan membuat mahasiswa yang biasa memakai pakaian ketat jera.
Selengkapnya......

Mahasiswa Makassar Serentak Tolak BHP

Jumat, 18-01-2008
Aksi di Unhas, UMI, STMIK Dipanegara, dan "45

Makassar, Tribun - Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Makassar (Geram) tolak BHP serentak melakukan aksi unjukrasa di beberapa titik di kota ini, Kamis (17/1) siang.
Demonstran yang merupakan gabungan 42 lembaga kemahasiswaan dari enam perguruan tinggi negeri maupun swasta, organisasi non pemerintah (ornop), hingga organisasi kepemudaan tersebut, menyatakan penolakannya terhadap Rancangan Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP) yang rencananya ditetapkan Januari 2008.

Mahasiswa memusatkan aksi di kampus masing-masing. Di sepanjang Jl Urip Sumiharjo hingga Jl Perintis Kemerdekaan aksi unjuk rasa dilakukan puluhan mahasiswa di depan Universitas '45, Universitas Muslim Indonesia (UMI), Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STMIK) Dipanegara, dan Universitas Hasanuddin.
Dalam orasinya, selain menolak RUU BHP, mahasiswa juga mendesak pemerintah segera merevisi pasal 53 UU Sisdiknas, merealisasikan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dan nasionalisasi pertambangan untuk subsidi pendidikan.
"Masalah BHP sudah menjadi milik seluruh mahasiswa tidak negeri maupun swasta. Ini menyangkut kesempatan seluruh warga masyarakat untuk mendapatkan pendidikan murah bukan dengan komersialisasi," kata ketua UPPM UMI, Ardi.
Selengkapnya......

Wartawan UMI Gelar Pameran Foto

Rabu, 14-05-2008 | 16:35:38
Laporan: Rasmi RS. tribuntimurcom@yahoo.com

Makassar,Tribun - Lembaga pers kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Unit Penerbitan dan Penulisan Mahasiswa (UPPM) menggelar pameran foto dengan memajang hasil foto para fotografer dari Extra Expose. Extra Expose masih dibawah wadah UPPM UMI.

Ketua Umum UPPM UMI Hardiansah, Rabu (14/5), mengungkapkan, kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 14 sampai 16 Mei. Pameran foto itu, katanya, diadakan
sebagai wadah afresiasi teman - teman fotografer dari UPPM UMI. Sejumlah foto yang dipajang umumnya foto aktivitas di dalam kampus UMI.

Pameran foto itu juga dirangkaikan dengan beberapa acara. Di hari pertama dialog interaktif mengenai krisis energi yang hadir Dr Agusalim A Gajong

Hari kedua menghadirkan penulis buku Mencari Jejak Amarah dengan menghadirkan penulis buku itu Rasmi Ridjang Sikati. Inka yang merupakan panggilan Rasmi ini akan didampingi para saksi sejarah Amarah, Arman.

Sedangkan hari ketiga menghadirkan PR III UMI Mas Ud Syam untuk dialog kemahasiswaan refleksi 10 tahun reformasi.(*)
Selengkapnya......

Pengunjuk Rasa Injak-injak Mobil Pejabat

Selasa, 16-01-2007
MAKASSAR, Upeks--Sejumlah pengunjuk rasa, yang tergabung dalam Forum Study Isu-isu Strategis (FOSIS) UPPM-UMI, menginjak-injak mobil pejabat dalam aksi demonstrasi yang mereka lakukan di depan kampus Universitas Muslim indonesia (UMI), Senin (15/1).
Seluruh kendaraan yang berplat merah ditahan, tak ada Satupun yang lolos dari incaran mahasiswa.

Sekadar diketahui, mereka turun ke jalan, sebagai bentuk protes pemberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 tahun 2006, soal pembayaran rapel tunjangan bagi anggota DPRD. Dalam aksi itu, mereka juga melibatkan kaum perempuan. Dinilai pemberlakukan PP tersebut, hanya akan menghabiskan pendapatan asli daerah dalam jumlah yang cukup besar. Bahkan kata pengunjuk rasa, beberapa kabupaten/kota PAD-nya, tidak cukup untuk membayar segala macam bentuk pendapatan legislator daerah.
Menurut Koordinator Lapangan FASIS UPPM UMI, Abi, saat melakukan orasinya, untuk Kota Makassar saja, kondisi angka kemiskinan 2006, sebesar 70.155 KK atau 350.780 jiwa, yang mengalami kenaikan sekitar 30% dari tahun sebelumnya 60.000 KK. Sementara di Sulsel ada sekitar 100 ribu penderita gizi buruk dan menempati posisi terhormat urutan ke-5 di Indonesia.
"FORSIS meminta PP 37 tahun 2006 dicabut, karena telah mengusik rasa keadilan di tengah kondisi kemiskinan rakyat Indonesia, PP 37telah menabrak UU yang dengan sendirinya batal demi hukum, PP 37 melanggar hak ekonomi sosial dan budaya, yang tidak sesuai asas pemerintahan yang baik olehnya itu para anggota dewan harus peka melihat segala realitas tersebut," tegasnya. (A.Jasruddin)
Selengkapnya......

Raker UPPM 12 Juni di Bilibili


USAI menggelar rapat kerja pengurus UPPM periode kepemimpinan Subhan Petrana berfoto bersama. Tampak (kiri ke kanan berdiri) Lafiri (kini di Tribun Timur), Sultan K Makawaru (Sun TV), Pino (PeRAK Inst), Asram Jaya (PeRAK Inst), ......(dosen Universitas Mulawarman), Hasbi Jenggot (dosen Universitas Tadulako, Kendari), dan lainnya.... Selengkapnya......

Jenazah Mahasiswa Mercu Buana Dievakuasi

New York, Cakrawala - Jenazah pendaki Indonesia Pungkas Tri Baruno yang meninggal dunia usai menancapkan bendera Merah-Putih di puncak Gunung McKinley, Alaska, pada Jumat sore telah berada di rumah duka di Anchorage setelah berhasil dievakuasi Kamis (10/7) malam dari ketinggian 5.242 meter McKinley.
Menurut perkembangan terakhir situasi di Anchorage, jenazah Pungkas kemungkinan baru dapat diterbangkan ke Indonesia pada Rabu (16/7) pagi waktu Alaska.

Jenazah mahasiswa Mercu Buana Jakarta itu pada Jumat siang dibawa dari Talkeetna--desa yang berada di kaki gunung McKinley dan bisa ditempuh melalui jalan darat selama dua jam dari Anchorage.
"Sekarang sudah ada di 'funeral home' di sini. Tapi kami belum dapat akses ke sana. Jadi kami masih menunggu informasi selanjutnya dari pihak berwenang soal kapan kami bisa melihat jenazah," kata Kepala Bidang Konsuler KJRI San Fransisco Okto Dorinus Manik ketika dihubungi ANTARA, Jumat petang.
Menurut Okto, jenazah Pungkas pada Jumat telah menjalani proses pemeriksaan medis serta otopsi.
Dengan demikian, jenazah sudah boleh dibawa untuk dipulangkan ke Indonesia namun hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Pungkas baru akan dikeluarkan dalam waktu sekitar enam minggu kemudian.
Kendati sudah dapat dibawa pulang, menurut Okto jenazah Pungkas belum dapat diterbangkan ke Jakarta akhir pekan ini.
"Kemungkinan baru Rabu pagi karena surat kematian dari pihak berwenang di sini tidak dikeluarkan pada hari-hari libur," ujarnya.
Okto juga mengungkapkan bahwa pihak KJRI San Fransisco telah melakukan pemesanan tiket untuk kepulangan jenazah.
"Tapi pemberangkatan tergantung dari perkembangan di sini. Kalau lancar, hari Rabu kita sudah bisa membawa jenazah ke Indonesia," ujar Okto, yang akan ikut terbang ke Jakarta untuk membawa jenazah Pungkas.
Menurut rencana, jenazah Pungkas pada Selasa (15/7) mendatang akan dikafani dan disholatkan.
"Kebetulan di sini (Anchorage, red) ada komunitas muslim, yang anggotanya juga banyak orang Indonesia," kata Okto.(ANTARA)
Selengkapnya......

ISI Denpasar Minati Musik Cetik Lampung

Bandarlampung, Cakrawala - Musik bambu "Cetik" atau "Kulintang Pekhing" yang dikenal sebagai salah satu alat musik tradisi daerah Lampung, terus dipromosikan ke tingkat nasional, termasuk dalam lokakarya yang meramaikan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30 tahun 2008.
Menurut I Wayan Sumerta Dana, di Bandarlampung, Sabtu, keberadaan Cetik mendapatkan sambutan baik dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Ia bersama seniman Cetik Lampung, Syafril Yamin telah berada di Bali untuk mempromosikan musik tradisi Cetik.
Promosi Cetik itu dilakukan melalui workshop di Kampus ISI Denpasar, diikuti 25 orang peserta, terdiri dari dosen dan mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Denpasar.
"ISI Denpasar mengagendakan Cetik akan menjadi salah satu materi Kurikulum Musik Nusantara di perguruan tinggi itu," kata Wayan Sumerta yang juga Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung itu pula.
Lokakarya di Bali itu menjadi ajang pertukaran wawasan budaya sekaligus dimanfaatkan untuk mempromosikan kekayaan musik tradisi Lampung.
"Harapannya musik tradisional Lampung menjadi salah satu mata kuliah perguruan tinggi seni, salah satunya di ISI Denpasar," kata dia lagi.
Di Lampung, selain Syafril Yamin --salah satu seniman pembuat Cetik yang juga digelari "Raja Cetik" -- bersama Wayan Moccoh yang juga penulis buku notasi Cetik yang menjadi rujukan dalam pelatihan seni tradisi untuk guru di Lampung, termasuk yang gigih terus mempromosikan musik tradisi Lampung itu.
Wayan Moccoh juga telah melakukan penelitian yang menemukan laras Cetik yang dinamakan Laras Pelog Enam Nada, karena ternyata Cetik mempunyai laras yang unik dan berbeda dengan gamelan yang ada di Indonesia.
Lambang nadanya dibuat 3 4 5 7 1 2/1 2 3 5 6. Nada itu selanjutnya oleh Syafril Yamin dinamakan Laras Cetik.
Menurut Wayan Moccoh, peluang Cetik masuk dalam kurikulum di ISI Denpasar, telah disampaikan pihak Jurusan Karawitan PTN seni itu, melalui I Ketut Garwa SSn Msn.
Wayan menyatakan, usai lokakarya di Bali itu, utusan Lampung itu menyerahkan pula cenderamata seperangkat alat musik Cetik dan buku Notasi Cetik, sedangkan I Ketut Garwa dari ISI Denpasar menyerahkan Kipas dan Buku Mudra Edisi Khusus yang diterbitkan ISI Denpasar yang berisi perkembangan seni di Bali.(ANTARA)
Selengkapnya......

Dana Pembangunan Kampus STIH Biak Rp2,4 Miliar

Biak, Cakrawala - Anggaran pembangunan fisik enam ruang kuliah kampus
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Kabupaten Biak Numfor,Papua, yang mulai
dikerjakan tahun 2008 menghabiskan dana Rp2,4 Miliar.
Ketua Yayasan Kyadiren Biak, Drs H.Najarudin Toatubun MM di Biak,
Sabtu, mengakui, pembangunan kampus permanen STIH seluas satu hektar ditargetkan
selesai pada tahun 2009 sehingga dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa dalam
menyelesaikan studinya.

"Satu kebanggaan jika kampus baru STIH selesai dibangun serta
dimanfaatkan untuk proses perkuliahan mahasiswa," kata Najarudin seusai menyaksikan
peletakan batu pertama pembangunan kampus STIH.
Ia mengatakan, untuk menyelesaikan kampus baru STIH dengan luas lahan
satu hektar pihaknya mendapat bantuan langsung dari pemerintah kabupaten Biak Numfor
maupun provinsi Papua.
Untuk bantuan Pemkab Biak, lanjut Najarudin, pihak Yayasan Kyadiren Biak
mendapat dana sebesar Rp1 M untuk dipergunanakan membiayai tahap awal tiga ruang
kuliah yang permanen.
Sementara anggaran pembebasan lahan serta pemerataan lokasi kampus,
menurut Najarudin, telah menghabiskan dana berkisar Rp300 juta yang bersumber
bantuan pemerintah provinsi Papua.
"Bantuan yang diberikan pemerintah provinsi maupun kabupaten
menyentuh langsung kebutuhan mahasiswa, terutama menyediakan fasilitas ruang
kuliah," ungkap Najarudin.
Dia menyebutkan, program pengembangan kampus STIH kedepan akan
dilanjutkan dengan perluasan fisik bangunan, sarana olahraga bagi mahasiswa serta
lokasi perumahan tenaga pengajar.
Menyinggung peminat STIH hingga tahun 2008, menurut Najarudin,
animo masyarakat Kabupaten Biak Numfor untuk masuk di perguruan tinggi STIH sangat
besar dengan latar belakang yang beraneka ragam, mulai masyarakat
umum,TNI/Polri,PNS,pendeta serta lain sebagainya.
"Tahun 2009 mendatang kami telah menargerkan STIH Biak dapat
meluluskan angkatan pertama, ya ini menjadi program Yayasan Kyadiren untuk
menjadi perhatian berbagai pihak di daerah ini," kata Najarudin.
Peletakan batu pertama pembangunan kampus STIH Biak yang berlokasi di
area lahan satu hektar kawasan Ridge Distrik Samofa dilakukan Bupati Yusuf Melianus
Maryen, Jumat malam.(Antara)
Selengkapnya......

Partai PPI Rekrut Aktivis Mahasiswa

Jakarta - Mengusung platform memperjuangkan hak politik kaum muda, Partai Pemuda Indonesia (PPI) membuktikan komitmennya dengan mengusung 85 persen caleg yang berusia di bawah 40 tahun. Semuanya merupakan wajah-wajah baru.
"Untuk calon kita saya pastikan 85 persen berusia di bawah 40 tahun, kami sadar kalau pemuda mampu memberikan kontribusi positif. Selain itu pemuda juga aktor perubahan fundamental bangsa kita," tegas Ketua Umum PPI Hasanuddin Yusuf di Jakarta.

Hasanudin mengatakan selain merekrut calon dari usia di bawah 40 tahun, PPI juga memberikan ruang bagi elemen mahasiswa untuk menempati urutan Caleg. "Jadi siapapun dia, kalau aktivis mahasiswa atau BEM akan diberikan nomor caleg 3 atau 4," janji Hasanuddin.
Dijelaskan, PPI menggunakan konsep ini memang sengaja untuk menuntut hak politik kaum muda ke level konstitusi. "Kita tahu bahwa dalam sejarah perubahan bangsa tidak bisa dilepaskan dari pemuda, namun suara mereka sering diabaikan, bahkan sering ditinggalkan," ujarnya.
"Makanya perjuangan politik kaum muda harus dilanjutkan dengan perjuangan yang konstitusional, dengan PPI perjuangan kaum muda akan tersalurkan," tambahnya dikutip inilah.com.
Pada kesempatan itu Hasanudin juga menegaskan, PPI lahir bukan karena sakit hati, alasanya dalam PPI semua elemen partai merupakan wajah baru. "Di dalam kepengurusannya PPI ini tidak ada tokoh lama, tapi PPI ini membuat anak muda menjadi tokoh, jawabnya iya," katanya.
Selengkapnya......